ARTIKEL KETIDAKTEPATAN KALIMAT
Beberapa
waktu lalu Kejaksaan Agung mengumumkan ada 7 kajari yang melanggar PP 30/1980,
termasuk Kajari Sukoharjo Pak Usman SH. Tetapi yang mengherankan saya, justru
beliau kini malah mendapat promosi jabatan sebagai jaksa fungsional di Kejati
NTB. Kelihatannya Kejaksaan Agung tidak tega menghukum anak buahnya, ibarat
jeruk tidak mungkin makan jeruk.
Kalau
begitu apa tidak berdampak negatif. Yang salah malah mendapat pengampunan dan
justru dipromosikan jabatannya. Tadinya masyarakat pemerhati hukum berharap,
beliau pendapat hukuman pembinaan misal ditempatkan di Kejati Jateng sebagai
jaksa nonjob selama 3 s.d 6 bulan atau pembinaan lainnya.
Kalau
kemudian ternyata malah dapat promosi ya nggak akan jera. Para juniornya bisa
menyontoh. Lebih-lebih kini baru ada kasus jaksa versus kepala Deperindag Solo
yang dalam pengamatan umum, kasusnya sudah tidak lagi mencari keadilan, tapi
lebih bersifat perang antara Kejaksaan dan Deperindag. Kalau demikian, saya
yakin yang menang pihak Kejaksaan sebab punya kuasa.
H
Erlangga Chandra (EI)
Bantulan
RT 1/RW 1, Banyudono
Suara Merdeka, 29 November 2007
Analisis
kata yang tidak tepat pada berita disuara merdeka tanggal 29 November 2007 :
- Beberapa waktu lalu Kejaksaan Agung mengumumkan ada 7 Kajari yang melanggar PP. 30/1980, termasuk Kajari Sukoharjo Pak Usman SH.
Penulisan
gelar yang tepat untuk Sarjana Hukum adalah S.H.
- Tetapi yang mengherankan saya, justru beliau kini malah mendapat promosi jabatan sebagai jaksa fungsional di Kejati NTB. (tidak tepat)
Tetapi
yang mengherankan Saya, beliau kini justru mendapat promosi
jabatan sebagai jaksa fungsional di Kejati NTB. (tepat)
Huruf s
pada kata Saya seharusnya kapital karena Saya merupakan kata sapaan.
Klausa justru beliau kini malah mendapatkan promosi…seharusnya diubah
menjadi beliau kini justru mendapat promosi… Kata justru maknanya
hampir sama dengan malah yang cenderung mengarah kepada dialek Jawa.
- Kalau begitu apa tidak berdampak negatif. (tidak tepat)
Kalau
begitu, apakah tidak berdampak negatif? (tepat)
(paragraf
2)
Kalimat
tersebut merupakan kalimat tanya karena mengandung kata tanya apa. Kata apa
lebih lengkap jika ditulis dengan apakah, dan tanda koma (,) sebaiknya
diletakkan di belakang konjungsi kalau begitu agar tidak menimbulkan
kerancuan.
- Kalau kemudian ternyata malah dapat promosi ya nggak akan jera.(tidak tepat)
Kalau
kemudian ternyata justru mendapat promosi, ya tidak akan jera. (tepat)
Kata malah
terpengaruh dari bahasa Jawa sehingga lebih tepat jika diubah menjadi justru.
Sementara dapat dalam konteks kalimat tersebut merupakan kata kerja/
verba sehingga harus lengkap ditulis mendapat. Peletakkan tanda koma (,)
setelah kata ya akan menghilangkan kerancuan. Sedangkan kata nggak merupakan
kata yang tidak baku sehingga diubah menjadi tidak.
- Kalau demikian, saya yakin yang menang pihak kejaksaan sebab punya kuasa. (tidak tepat)
Kalau
demikian, Saya yakin yang menang adalah pihak kejaksaan sebab ia mempunyai
kuasa. (tepat)
Kata tugas
adalah berfungsi untuk memperjelas kalimat. Sedangkan kata ganti ia
ditambahkan sebagai subjek klausa kedua . Verba punya lebih lengkap jika
ditulis mempunyai.
https://ariperon.wordpress.com/2008/11/30/analisis-kesalahan-berbahasa-di-media-masa/
Komentar
Posting Komentar