Kepemudaan dan Organisasi
A. Pemuda/Remaja Sebagai Aspek Kultural dan Indivudual.
Konsepsi yang lebih bersifat politis di Indonesia pada
umumnya menentukan batas umur pemuda (misalnya dalam organisasi gerakan pemuda)
“antara 15 sampai 35 tahun hingga 40 tahun “. Akan tetapi konsepsi serupa
ini tidak akan membawa kita lebih maju dalam usaha memahami pemuda dari sudut
perkembangannya. Untuk periodisasi perkembangan itu secara psychologis
pedagogis diperlukan pertimbangan-petimbangan yang lain.
Dalam membahas kedudukan pemuda/remaja di tengah-tengah
masyarakat dalam era melenium seperti sekarang ini, pandangan resmi dari
pandangan para ahli psikologi mengenai sifat golongan pemuda (15—35 tahun) itu
antara lain adalah demikian:
“…….manusia
mengalami kejadian psychologis yang penting yakni pada masa
transisi manusia meninggalkan masa ke kanak-kanakan dan
mempersiapkan diri untuk menjadi orang tua. Masa transisi
ini terdiri atas beberapa periode; periode-periode yang
terkenal seperti periode Prae-oubertet, pubertet sebenarnya dan post-pubertet.
”
Sifat-sifat permulaan dalam periode-periode tersebut
diatas ialah munculnya keinginan menunjukkan sikap-sikap berani, ingin
diperhatikan orang, yang sebenarnya sifat-sifat tersebut pada permulaan hanya
merupakan sifat yang demonstratif unuk menyembunyikan kegelisahan-kegelisahan
yang belum dikenalnya.
Sikap-sikap ini dikemudian menjadi sempurna setelah ia dapat
menemui dirinya sendiri, menemui harga kehidupan dan membuat percobaan dengan
harga ini serta hasrat untuk segera masuk ke dalam masyarakat dan mengenal
kebudayaan.
Pada masa ini anak muda berusaha mendapatkan status sebagai
manusia; ada kecenderungan untuk berusaha kearah emansipasi dengan melepaskan
taraf ke kanak-kanakan di mana ia senantiasa harus tunduk kepada kehendak orang
tua, karena dianggap rendah dalam umur, pengalaman dan kecakapan.
Perkembangan yang besar secara physis, intelektual dan
emosional memberikan kepadanya dasar-dasar yang kuat untuk mendapatkan
pengalaman dan pengetahuan dalam banyak lapangan, yang menjadi daya kritis
dengan semakin banyak minat kepada soal-soal teoritis.Semakin berkembang
pengertian serta penghargaan nilai-nilai semakin terbentuklah pandangan hidup
serta cita-cita yang ingin dikejarnya dengan disertai kegiatan-kegiatan sosial,
yang kini tidak lagi terbatas pada lingkungan rumah dan sekolah semata-mata.
Dalam periode masa muda, sifat-sifat yang berani bertambah dengan sifat-sifat
yang dinamis, revolusioner, radikal dan kritis. Sifat kepemudaan sudah lebih
positif.
Remaja adalah masa kematangan atau kedewasaan. Masa ini
merupakan masa yang paling rawan dalam kehidupan manusia. Anak muda mempunyai
tingkat emosional yang sangat tinggi serta mudah terpengaruh oleh segala
sesuatu yang didengar dan disaksikan. Oleh karena itu, krisis remaja pada saat
ini lebih kompleks dan lebih rawan.
Harapannya adalah pada masa mendatang mereka akan menjadi
tiang masyarakat dan memegang tanggung jawab di dalamnya. Remaja adalah
pemindah warisan dan kejayaan dari generasi tua ke para remaja atau dari bapak
ke cucu. Kalau suatu masyarakat merasa rugi karena generasi mudanya telah
rusak, maka masyarakat itu telah kehilangan eksistensinya.
B. Permasalah Pemuda/remaja :
-
Krisis Sosial / Lingkungan
Lingkungan sosial remaja sangat
mempengaruhi pembentukan jiwa, tujuan, prinsip, dan sebagainya. Apabila
lingkungan telah mengajarkan mereka untuk berbuat menyimpang, maka perbuatan
menyimpang tersebut akan menjadi suatu kebiasaan. Dan apabila lingkungan
mengajarkan mereka untuk berbuat baik meraka tidak akan terbiasa dan tidak akan
bisa untuk berbuat menyimpang. Sehingga sangat kecil kemungkinan bagi mereka
yang telah diajarkan oleh lingkungannya tentang menghadapi kerasnya hidup yang
pernah masalah, dan menyelesaikannya untuk lari dari masalah mereka ( frustasi
) dan berakibat melakukan aktivitas yang terlarang, seperti mengkonsumsi
minuman keras dan narkoba sebagai palariannya. Karena mereka terlalu tegar
untuk dirapuhkan.
-
Krisis Iman dan Taqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa
Keimanan dan ketaqwaan seorang
remaja sangat mempengaruhi jalan pikiran, tujuan prinsip dan perilaku mereka.
Remaja yang selalu beribadah tetapi imtaqnya kurang maka remaja itu masih mudah
rapuh. Berbeda dengan remaja yang beribadah dengan ikhlas dan memilih kualitas
imtag yang tinggi, dia akan memiliki pengendali diri ( self controlling ) yang
kuat menahan dirinya untuk tidak terjerumus pada narkoba, karena dengan
imtagnya dia akan menjadi tegar dan berpondasi kuat.
C. Interaksi Sosial Menjelang Dewasa.
Persoalan-persoalan yang penting dalam pertumbuhan seorang
pemuda/remaja menjelang dewasa adalah:
1. Pemuda Secara Pribadi dan Masalah Penyesuaian.
Pembicaraan mengenai soal-soal penyesuaian. Agaknya antara
lain hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa perubahan syarat-syarat hidup itu
selalu meminta kemampuan dari setiap individu untuk menyesuaikan diri sehingga
masalah penyesuaian diri menjadi satu masalah yang serius bagi manusia yang
tengah berkembang itu.
Dengan bertambahnya pengalaman dan pengetahuan mereka,
minat-minat tertentu dapat dikembangkan dan minat-minat yang lain dapat
diadakan. Malahan dengan pengalaman dan pengetahuan baru itu, dapat ambil
minat-minat yang baru pula. Nampaknya ada hubungan yang erat antara jenis-jenis
minat dengan taraf kematangan seseorang. Pada masa awal, minat umumnya bersifat
sangat pribadi dalam arti kata sangat berpusat pada Aku seorang remaja. Tetapi
kemudian akan tampak bahwa dengan makin dewasa, minat akan berkembang ke arah
sifat sosial. Hal ini nampak baik di dalam kalangan pemuda-pemuda Indonesia
maupun di kalangan pemuda-pemuda di luar negeri yang memiliki sifat kebudayaan
yang berlainan. Minat bergantung pada pengalaman, tetapi tidak ditentukan
olehnya saja sebab sifat-sifat pribadi ikut pula menentukan perkembangannya.
Malahan perkembangan fisik dan pengaruh-pengaruh kelenjar tubuhnyapun dapat
mempengaruhi minat seseorang.
Kematangan jiwanya dari tahun ke tahun memperlihatkan
perhatian yang mahir pada kaidah-kaidah sosial dan nilai-nilai kesusilaan
yang terdapat dalam masyarakat orang dewasa. Sehingga makin mendekatkan mereka
pada taraf kedewasaan makin kokoh dan stabil pula minat-minat mereka terhadap
soal-soal tertentu. Umumnya, minat-minat mereka disesuaikan hampir-hampir
“dengan sendirinya” dengan norma-norma sosial. Hanya di dalam situasi tertentu
di mana seorang pemuda menghendaki sesuatu bentuk yang menyimpang dari norma
sosial, barulah mulai timbul persoalan yang serius bagi pemuda/remaja itu
sendiri. Keadaan serupa ini dapat menimbulkan situasi konflik yang sangat
mempengaruhi sikap dan perbuatan mereka.
Sikap sebagai sebuah bentuk perkembangan, adalah penting
sekali di dalam menentukan perbuatan seseorang, oleh karena unsur-unsur penting
di dalam sikap mencakup sifat-sifat seperti taraf pengetahuan prasangka,
pandangan-pandangan terpola, kecenderungan-kecenderungan serta
perasaan-perasaan tertentu mengenai setiap hal, baik di dalam arti yang positif
maupun negatif.Prasangka-prasangka yang tertanam sedemikian awal itu nampak
kemudian sangat besar pengaruhnya terhadap proses pembentukan Konsep-Aku pada
pemuda/remaja.
Secara umum, aspek kepribadian di bidang sikap ini dapat
dikatakan lebih bersifat idealistis daripada bersifat realistis. Hal ini
menimbulkan kecenderungan mereka untuk – bila diperlukan — tidak mengikuti
“cara” orang dewasa yang usang”. Hanya di dalam hal-hal yang bersifat
intelektuil nampak bahwa adolesen lebih mudah berpedoman pada
pandangan-pandangan orang dewasa, dan bersedia untuk mengikuti sebanyak
mungkin.
Sikap-sikap
penyesuaian diri para pemuda selanjutnya berkaita dengan :
- Pemuda/remaja dengan Keluarga
- Pemuda/remaja dengan sesame pemuda
- Pemuda/remaja dengan masyarakat.
2. Pemuda/remaja di Persimpangan Jalan
Makin hari makin ramai dibicarakan orang gejala meningkatnya
kenakalan atau kejahatan remaja. Sebagian cenderung mempersalahkan sekolah yang
gagal menjalankan fungsinya, sebahagian lagi menyalahkan orangtua (terutama
dari apa yang disebut golongan “elite”), sebagian lagi menyalahkan kebudayaan Barat.
Ada pula yang menyalahkan pemuda itu sendiri. Bilamana dapat diketahui dengan
lebih pasti jumlah dan jenis kenakalan atau kejahatan yang dilakukan oleh para
remaja, kita akan lebih tertegun.
Kejahatan kanak-kanak adalah pengertian juridis, yang menetapkan
batas umur tertentu dimana seorang remaja dihadapkan pada pengadilan
kanak-kanak bila ketahuan berbuat salah. Pengertian ini terbatas sekali
sifatnya sebab tidaklah mempersoalkan kenakalan-kenakalan atau bentuk-bentuk
protes yang dimanifestasikan oleh para pemuda dengan tidak usah merupakan
sesuatu kejahatan (ditinjau dari ketertiban umum). Kenakalan pemuda sebagian
besar adalah persoalan psychologis dan biososial.
Secara populer terdapat pula pendapat bahwa para pemuda yang
tergolong nakal pada umumnya adalah pemuda-pemuda yang bertingkat inteligensi
rendah. Tetapi penyelidikan-penyelidikan tidak membuktikan kebenaran pendapat
tersebut. Kejahatan kanak-kanak terdapat di kalangan pemuda yang berinteligensi
agak rendah maupun di kalangan muda yang memiliki inteligensi cukup tinggi.
Penyelidikan-penyelidikan tersebut selanjutnya tidak dapat membenarkan pendapat
bahwa memang terdapat jenis kelompok manusia tertentu yang mempunyai
sifat-sifat kelompok jahat.Akan tetapi di dalam kenyataan sehari-hari memang
dapat terjadi bahwa kasus-kasus yang dihadapi oleh petugas-petugas hukum dan
oleh para pendidik akan banyak terdiri dari mereka yang tidak tergolong cerdas.
Di dalam keadaan serupa ini, adalah tugas masyarakat untuk
menyusun rencana-rencana kegiatan “lingkungan ketiga” (yaitu di dalam
masyarakat sendiri, sesudah keluarga dan sekolah) yang bernilai edukatif dan
rekreatif. Banyak kegiatan sosial yang dapat dilakukan oleh para pemuda, dan
yang akan dilakukan oleh mere-ka dengan kegairahan, bilamana saja penyusunan
program itu benar-benar berorientasi pada tahap-tahap perkembangan pemuda.
Organisasi pencinta alam, organisasi kepanduan,
kegiatan-kegiatan ilmiah regu-regu kesejahteraan sosial, olahraga dan kesenian,
dan banyak lagi ternyata selalu menarik perhatian mereka untuk mereka jadikan
bidang-bidang eksplorasi membentuk pribadi dan menemukan identitas mereka.
Komentar
Posting Komentar