PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM ORGANISASI
Nama : Cahyaning Ari Ramandani
NPM : 11113833
Kelas : 2KA29
1.
Pengertian Keputusan
Pengambilan
keputusan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi individu maupun
organisasi. Mengambil keputusan kadang-kadang mudah tetapi lebih sering sulit
sekali. Kemudahan atau kesulitan mengambil keputusan tergantung pada banyaknya
alternatif yang tersedia. Semakin banyak alternatif yang tersedia, kita akan
semakin sulit dalam mengambil keputusan. Keputusan yang diambil memiliki tinkat
yang berbeda-beda. Ada keputusan yang tidak terlalu berpengaruh terhadap
organisasi, tetapi ada keputusan yang dapat menentukan kelangsungan hidup
organisasi. Oleh karena itu, hendaknya mengambil keputusan dengan hati-hati dan
bijaksana.
Keputusan
adalah sesuatu pilihan yang diambil diantara satu atau lebih pilihan yang
tersedia.
2.
Jenis-Jenis Keputusan
Jenis
Keputusan dalam sebuah organisasi dapat digolongkan berdasarkan banyaknya waktu
yang diperlukan untuk mengambil keputusan tersebut. Bagian mana organisasi
harus dilibatkan dalam mengambil keputusan, dan pada bagian organisasi mana
keputusan tersebut difokuskan.
Secara garis besar keputusan digolongkan
ke dalam keputusan rutin dan keputusan yang tidak rutin. Keputusan rutin adalah
keputusan yang sifatnya rutin dan berulang-ulang, dan biasanya telah
dikembangkan cara tertentu untuk mengendalikannya. Keputusan tidak rutin
adalah keputusan yang diambil pada saat-saat khusus dan tidak bersifat
rutin.
Dalam
mengambil keputusan, baik yang bersifat rutin maupun tidak, ada dua metode yang
digunakan. Metode pertama adalah metode tradisional, dimana pengambilan
keputusan lebih berdasarkan pada intuisi dan kebiasaan. Metode yang kedua
adalah metode modern, dimana pengambilan keputusan didasarkan pada perhitungan
matematis dan penggunaan instrumen yang bersifat modern, seperti komputer dan
perhitungan statistik.
Pengambilan
keputusan berdasrkan metode ada 2, yaitu tradisional dan
modern. Pengambilan keputusan secara garis besar ada 2, yaitu rutin
dan tidak rutin.
3. Tingkat
Pengambilan Keputusan
Banyak
jenis keputusan yang berbeda harus dibuat dalam organisasi. Seperti
bagaimana membuat suatu produk, bagaimana memelihara mesin, bagaimana menjamin
kualitas produk dan bagaimana membentuk hubungan yang saling
menguntungkan dengan pelanggan.
Dengan
keputusan yang berbeda ini, beberapa tipe dasar pemikiran harus dikembangkan
untuk menetapkan siapa saja yang memiliki tanggung jawab untuk membuat
keputusan dalam organisasi.
Pemikiran
tersebut didasarkan pada dua faktor berikut :
- Sejauh mana keputusan yang diambil akan mempengaruhi pihak lain.
- Tingkat manajemen.
Keputusan
yang diambil mungkin hanya memiliki sedikit pengaruh terhadap organisasi secara
umum, tetapi bisa saja sebaliknya. Semakin banyak pengaruh keputusan yang
diambil terhadap organisasi tersebut, semakin vital keputusan tersebut.
Tingkatan pada manajemen menuntuk pada manajemen tingkat bawah, menengah, dan
atas. Dasar pemikiran untuk menentukan siapa yang akan mengambil keputusan
adalah semakin besar pengaruh keputusan yang diambil terhadap organisasi (yang
artinya semakin vital keputusan tersebut) maka semakin tinggi tingkatan manajer
yang bertanggung jawab atas pengambilan keputusan tersebut.
Walaupun
seseorang wirausahawan memiliki tanggung jawab dalam pembuatan keputusan
tertentu, tidak berarti ketika mengambil keputusan tidak membutuhkan bantuan
orang lain, terutama anggota organisasinya.
Ada sebuah
cara yang disebut “konsensus” yang biasa digunakan wirausahawan untuk mendorong
anggota organisasi terlibat dalam pengambilan keputusan tertentu. Konsensus
adalah persetujuan dalam pengambilan keputusan oleh semua individu yang
terlibat didalamnya. Konsensus biasanya terjadi setelah pertimbangan dan
pembahasan mendalam yang lama oleh anggota-anggota dari kelompok yang mengambil
keputusan.
Keputusan
melalui konsensus memiliki kelebihan dan kekurangan.
- Kelebihannya : Seorang wirausaha dapat lebih memanfaatkan perhatian pada konsep, sementara anggota organisasi lainnya mengembangkan konsep dasar tersebut menjadi sebuah keputusan konkrit dan dapat diambil.
- Kekurangannya : terlalu banyak orang yang dilibatkan, amak pengambilan keputusan memakan waktu yang relatif lama dan biayanya yang relatif mahal.
4. Proses
pengambilan keputusan
Proses
pengambilan keputusan didefinisikan sebagai langkah yang diambil oleh pembuat
keputusan untuk memilih alternatif yang tersedia. Adapun langkah sistematis
yang harus dilakukan dalam proses pengambilan keputusan adalah sebgai berikut :
- Mengidentifikasi atau mengenali masalah yang dihadapi
- Mencari alternatif perusahaan bagi masalah yang dihadapi
- Memilih alternatif yang paling efisien dan efektif untuk memecahkan masalah
- Melaksanakan alternatif tersebut
- Mengevaluasi apakah alternatif yang dilaksanakan berhasil dan sesuai dengan yang diharapkan.
Berikut
ini merupakan penjabaran proses pengambilan keputusan.
Langkah
proses pengambilan keputusan ada 5, yaitu identifikasi masalah, mencari
alternatif pemecahan, pelaksanaan alternatif, dan evaluasi.
1.
Pengambilan keputusan
Pengambilan
keputusan pada dasarnya adalah proses pemecahan masalah yang menghalangi atau
menghambat tercapainya tujuan. Agar masalah dapat dipecahkan, terlebih dahulu harus
dikenali apa masalahnya.
2. Mencari
alternatif pemecahan
Setelah
masalh dikenali maka dapat dilakukan pencarian terhadap alternatif-alrternatif
yang mungkin dapat memecahkan masalah yang dihadapi. Dalam mencari alternatif
hendaknya tidak mamikirkan masalah efisiensi dan efektifitas. Ynag terpenting
adalah mengumpulkan sebanyak-banyaknya alternatif. Setelah alternatif
terkumpul, barulah disusun berurutan dari yang paling diinginkan sampai yang
tidak diinginkan.
3. Memilih
alternatif
Setelah
alternatif tersusun, barulah dapat dilakukan pilihan alternatif yang dapat
memberikan manfaat, dalam arti dapat memecahkan masalah dengan cara yang paling
efektif dan efisien. Sebelum menjatuhkan pilihan pada sebuah alternatif, ajukan
pertanyaan untuk tiap-tiap alternatif.
4.
Pelaksanaan alternatif
Setelah
alternatif dipilih, tibalah saatnya melaksanakannya ke dalam bentuk tindakan.
pelaksanaan harus sesuai denga rencana, agar tujuan memecahkan masalh dapat
tercapai.
5.
Evaluasi
Setelah
alternatif dilaksanakan, bukan berarti proses pengambilan keputusan telah
selesai. Pelaksanaan alternatif harus terus diamati, apakah berjalan sesuai
dengan yang diharapkan. Bila langkah-langkah pelaksanaan telah dilakukan dengan
benar tetapi hasil yang dicapai tidak maksimal, sudah waktunya untuk
mempertimbangkan kembali pemilihan alternatif lainnya. Tidak maksimalnya hasil
yang dicapai mungkin terjadi karena pengaruh negatif potensial benar-benar
terjadi, atau mungkin pengaruh negatif yang tadinya tidak diperkirakan.
Pengertian
Implikasi Manajerial
Menurut
kamus besar Bahasa Indonesia, kata Implikasi berarti akibat. Kata
Implikasi sendiri dapat merujuk ke beberapa aspek yaitu salah satunya yang
dibahas saat ini adalah manajerial atau manajemen
Referensi
Komentar
Posting Komentar